Saturday 24 September 2011

Ilmu Ekonomi Dasar

Setiap kali saya ngobrol analisa sederhana harus menjelaskan ilmu ekonomi dasar. Daripada bolak-balik menjelaskan, mending saya tulis aja, hehehe.
---

Ilmu ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Tujuan dari ilmu ekonomi adalah menjelaskan bagaimana sistem ekonomi pada suatu wilayah bekerja dan bagaimana para pelaku ekonomi (produsen, konsumen dan distributor) berinteraksi. Analisis ekonomi diterapkan dalam masyarakat, bisnis, keuangan, pemerintah, kriminalitas, pendidikan, keluarga, kesehatan, hukum, politik, agama, institusi sosial, perang dan sains. Perkembangan domain ilmu ekonomi yang tampak mempelajari aspek non ekonomi disebut "ekonomis imperialis".

Ekonomi dikelompokkan dalam beberapa kategori dan sub kategori. Salah satu pengelompokkan yang umum adalah penggolongkan ekonomi menjadi "ekonomi makro" dan "ekonomi mikro". Ekonomi mikro berurusan dengan perilaku dasar pada sistem dan pelaku ekonomi seperti konsumen, perusahaan, pembeli dan penjual. Ekonomi makro menggambarkan sistem ekonomi pada suatu wilayah (seperti negara, pulau, kabupaten, dll) secara keseluruhan yang menyangkut isu ketenagakerjaan, inflasi, pertumbuhan ekonomi, kebijakan moneter dan fiskal.



---
Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro mempelajari perihal bagaimana individu dalam rumah tangga dan perusahaan mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Biasanya hal ini menyinggung pasar, dimana barang dan jasa diperdagangkan. Ekonomi mikro melihat bagaimana pengambilan keputusan dari individu-individu ini mempengaruhi penawaran dan permintaan barang dan jasa. Penawaran dan permintaan akan menentukan harga dan sebaliknya, harga akan menentukan jumlah penawaran dan permintaan.

Pasar

Pasar adalah "tempat" dimana barang dan jasa diperjual-belikan. Tempat ini bisa berupa fisik seperti toko, pasar tradisional, super market, bioskop, dll maupun fiktif website, perdagangan melalui telpon, dll.

Produksi

Produksi adalah konversi dari input (faktor produksi: barang/jasa) menjadi output (komoditi: barang/jasa). Output dari proses produksi bisa digunakan secara langsung maupun diperdagangkan. Aliran produksi diukur dari jumlah output untuk setiap unit waktu (output/waktu produksi). Bentuk-bentuk produksi dikelompokkan dalam produksi untuk konsumsi (makanan, listrik rumah tangga, perabotan rumah tangga, dll), produksi untuk investasi (pembuatan jalan, pembangunan gedung, dll), produksi negara(pembuatan vaksin, pembuatan sekolah negri, pembuatan alat-alat militer, dll).

Biaya Peluang/Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)

Ketika kita hanya bisa memilih satu dari beberapa pilihan, misalnya kita hanya bisa membelanjakan uang kita untuk salah satu dari harddisk, hp, jalan-jalan, atau meja. Jika berdasarkan ranking barang yang kita pilih adalah:

  • ranking 1 : meja
  • ranking 2 : harddisk
  • ranking 3 : hp
  • ranking 4 : jalan-jalan

maka kita memilih untuk membeli meja. Harddisk adalah pilihan terbaik dari pilihan-pilihan lain yang tidak kita pilih yang merupakan biaya peluang. Oleh karena itu, biaya peluang adalah pilihan terbaik dari pilihan-pilihan yang tidak terpilih atau pilihan kedua dari semua pilihan yang ada.

Faktor Produksi



Input dalam proses produksi (faktor produksi) dapat digolongkan menjadi input utama dan input tambahan. Yang termasuk dalam input utama adalah faktor produksi tenaga kerja, modal dan tanah/sumber daya alam. Contoh dari input tambahan adalah barang setengah jadi (barang yang digunakan untuk membuat barang lain).

Efisiensi Ekonomi


Efisiensi ekonomi merupakan penggunaan sumber daya yang ada untuk memaksimalkan output produksi barang/jasa. Sebuah sistem ekonomi dapat disebut efisien bila memenuhi kriteria berikut:
    • Tidak ada elemen yang bisa ditingkatkan tanpa mengorbankan elemen lainnya
    • Output hanya bisa ditingkatkan dengan meningkatkan input (proses produksi telah optimal).
    • Produksi berlangsung pada biaya per unit paling rendah.
    Kurva Transformasi Produksi / Kurva Kemungkinan Produksi / Batas Kemungkinan Produksi

    Batas kemungkinan produksi adalah kurva yang menggambarkan kelangkaan, biaya dan efisiensi. Kurva ini merupakan perbandingan dua produk yang memiliki faktor produksi yang sama. Sebagai contoh kita lihat kurva perbandingan dua produk (senjata/guns dan mentega/butter) dibawah ini:
    Pada grafik diatas, garis tegak adalah jumlah senjata dan garis datar adalah jumlah mentega. Kurva biru merupakan kombinasi output antara senjata dan mentega.

    Setiap titik pada kurva (garis biru) merepresentasikan kombinasi total dari dua produk yang merupakan kemungkinan maksimal output dari sebuah produk jika produk yang lain dibatasi pada jumlah tertentu. Karena faktor produksi dari dua produk ini dianggap sama, maka peningkatan produksi salah satu produk akan mengakibatkan penurunan produksi produk yang lain. Kelangkaan terjadi jika permintaan dari kombinasi dua produk ini berada di luar kurva (misalkan titik x).

    Kurva ini juga menggambarkan efisiensi ekonomi untuk sistem ini. Hal ini dikarenakan kombinasi output dari dua produk yang berada di kurva merupakan output maksimum dengan faktor produksi yang ada. Produksi di luar kurva (misalkan titik x) tidak lah memungkinkan, sedangkan produksi di dalam kurva (misalkan titik A) memungkinkan namun bukanlah produksi yang efisien secara ekonomi.

    Permintaan dan Penawaran

    Teori permintaan dan penawaran menjelaskan hubungan antara jumlah permintaan dan penawaran terhadap harga suatu barang di pasar. Teori ini menyatakan bahwa pada "pasar persaingan sempurna", harga suatu barang akan terus berubah sampai jumlah permintaan dan penawaran terhadap barang tersebut sama. Titik dimana jumlah penawaran dan permintaan sama disebut titik kesetimbangan. Sebagai contoh kita lihat kurva permintaan dan penawaran dibawah ini.

    Pada kurva diatas P adalah harga(price), Q adalah jumlah(quantity), D adalah permintaan(demand), S adalah penawaran(supply).

    Empat hukum dasar dari permintaan dan penawaran adalah:
    1. Jika permintaan bertambah dan penawaran tetap(ilustrasi pergeseran dari D1 ke D2), maka titik kesetimbangan harga dan jumlah akan naik (P1 ke P2 dan Q1 ke Q2).
    2. Jika permintaan menurun dan penawaran tetap, maka titik kesetimbangan harga dan jumlah akan menurun.
    3. Jika penawaran naik dan permintaan tetap, maka titik kesetimbangan jumlah akan naik dan titik kesetimbangan harga akan turun.
    4. Jika penawaran turun dan permintaan tetap, maka titik kesetimbangan harga akan naik jumlah akan turun.

    ---

    Ekonomi Makro

    Ekonomi makro menggambarkan sistem ekonomi pada suatu wilayah (negara, regional dan seluruh dunia) secara keseluruhan yang menyangkut isu ketenagakerjaan, inflasi, pertumbuhan ekonomi, kebijakan moneter dan fiskal.

    Untuk dapat mempelajari isu-isu dalam suatu wilayah ini diperlukan pemahaman lebih lanjut tentang sistem ekonomi makro (atau organisasi yang melingkupi wilayah tersebut, seperti propinsi atau negara) dalam bentuk yang mudah dimengerti. "Model ekonomi makro" dapat digunakan untuk memberikan gambaran ekonomi makro dalam bentuk yang mudah dimengerti seperti diagram blok, persamaan aljabar, analogi mekanik, analogi elektronik, dll. Sejak tahun 1960an, ekonomi makro mulai menggunakan model yang berbasis ekonomi mikro seperti teori rasionalitas ekonomi para pelaku dan persaingan tidak sempurna.

    Pertumbuhan Ekonomi

    Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai meningkatnya sistem ekonomi dalam suatu wilayah. Secara khusus pertumbuhan ekonomi dapat dilihat sebagai pertumbuhan produksi dalam suatu wilayah untuk memenuhi permintaan dari penduduknya. Untuk melihat peningkatan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah, pertumbuhan ekonomi biasanya dilihat secara per kapita.

    Inflasi dan Kebijakan Moneter

    Uang adalah alat pembayaran final untuk barang dan jasa pada sebagian besar sistem harga dan digunakan untuk menyatakan harga satuan. 

    Inflasi adalah meningkatnya harga barang pada suatu periode tertentu. Peningkatan harga barang merefleksikan penurunan daya beli dari uang. Efek negatif dari inflasi adalah turunnya nilai mata uang sehingga menurunkan minat untuk investasi finansial dan membuat masyarakat enggan menabung. Inflasi yang tinggi juga dapat mengakibatkan kelangkaan suatu produk jika masyarakat mulai menimbun produk karena mengharap harga yang tinggi di masa depan. Efek positif dari inflasi, melibatkan bang sentral dalam menyesuaikan tingkat suku bunga untuk menghindari depresi ekonomi, adalah mendorong masyarakat untuk berinvestasi di sektor non finansial.

    Tingkat inflasi yang sangat tinggi disebabkan oleh pertumbuhan yang sangat pesat dari penawaran uang. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dibandingkan dengan pertambahan jumlah uang.

    Kebijakan moneter dilakukan oleh institusi keuangan negara yang ditujukan untuk mengendalikan laju inflasi pada suatu negara. Kebijakan ini melibatkan pengendalian tingkat suku bunga yang ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesetabilan ekonomi.

    Berbeda dengan kebijakan moneter, kebijakan fiskal dilakukan pemerintah dengan mengatur pajak dan pengeluaran negara. Pengaturan pajak dan pengeluaran negara dipercaya dapat mempengaruhi jumlah permintaan dalam suatu sistem ekonomi.
    ---

    Untuk sekarang, cukup dulu teori ilmu ekonomi dasarnya...

    1 comment:

    1. Free Online Game - ChoEomachine
      This is a compilation of the video games released by D3D into digital, physical and 카지노 digital. · The game is based on the 1991 Disney film of the same name. 우리카지노

      ReplyDelete