Monday 30 January 2012

Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia?


Abis baca statusnya Adlan tentang Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia. Pendapat pakar Asia ini ada benarnya, terutama di pertanyaan terakhir:

Apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia?
Di atas segalanya adalah melindungi sumber daya alam. Sumber hutan dan perikanan Indonesia telah rusak, ini sangat tragis. Salah satu yang terparah adalah perkebunan kelapa sawit. Jika idenya adalah menggunduli hutan demi minyak sawit, maka ini adalah tragedi. Bukan hanya tragedi bagi Indonesia, tapi tragedi kemanusiaan.


Indonesia tidak melindungi sumber kekayaan laut mereka. Habitat ikan dan karang dirusak oleh penangkapan ikan dalam jumlah banyak. Saya kira tidak masuk akal pemerintah Indonesia menghabiskan jutaan dolar untuk membeli senjata, lebih baik beli perahu boat untuk menghentikan penangkapan ikan ilegal dan pembalakan liar di Indonesia. (eh)


Kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah Indonesia memang melibatkan trade-off antara kepentingan jangka panjang dan jangka pendek. Untuk kepentingan jangka panjang, reservasi alam adalah jawaban utamanya. Tapi reservasi ini return valuenya tidak bisa digunakan untuk membayar hutang jangka pendek. Pemerintah yang hanya duduk selama 5 tahun per periode juga cenderung memilih kebijakan yang bisa meningkatkan GDP (meningkatkan pajak), dan pendapatan negara (jual resource) secara cepat, termasuk sektor finansial. Memang kebijakan ini kurang kreatif, tapi tidak ada kekuatan kapitalis manapun yang menentang pemerintah manapun untuk menghancurkan sumber daya alam. Di negara manapun kebijakan pemerintah mendukung rakyat yang memiliki modal besar, bukan mayoritas rakyat.

Pendapat saya tentang tulisan ini (biru adalah teks asli dari vivanews):

Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan pengurangan anggaraN militer hingga US$487 miliar dalam 10 tahun ke depan. Apakah ini salah satu bukti krisis ekonomi yang ada di AS?
AS memiliki masalah anggaran yang serius, perlu bagi AS untuk mengurangi pengeluaran. Namun, pengendalian anggaran dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi. Salah satunya yang mengalami hal ini adalah Yunani, di mana pengurangan defisit berarti kenaikan pajak.

Anggaran pertahanan porsinya sangat besar, saya kira mustahil mencapai keseimbangan anggaran tanpa memotong dana di bidang ini. Tapi perlu diingat, militer AS akan tetap menjadi yang terkuat di seluruh dunia. Setelah pemotongan anggaran, kami akan tetap dapat mempertahankan kepentingan nasional di seluruh dunia.

Apa yang kami lakukan adalah tidak lagi melakukan dua perang sekaligus. Apa gunanya berperang di dua tempat? Saya kira itu tidak cerdas dan rakyat Amerika tidak ingin lagi terlibat perang. Pengurangan anggaran militer kali ini mencerminkan upaya pemerintah dalam mencapai kemiliteran yang berkesinambungan.


Ya betul, memotong juga agak mustahil, baca tulisan saya Banyak yang Cinta Damai Namun Perang Makin Ramai. Mempertahankan kepentingan nasional di seluruh dunia adalah bukti nasionalisme A.S yang negatif. Pernyataan ini kalau kita artikan dalam bahasa awam, A.S. akan tetap mengeksploitasi negara-negara lain di seluruh dunia dan perang harus tetap dilakukan walau hanya satu perang(yang diumumkan secara formal) di satu waktu. Amerika menjadi negara terkuat adalah tragedi dunia.


Apa yang berubah dari kebijakan militer Presiden Barack Obama kali ini? Dimana posisi Asia?
 Paling utama dari perubahan tersebut adalah mengubah fokus perhatian AS ke Asia. Tapi fokus di Asia bukan hanya soal militer, tapi di segala bidang. Jika kita melihatnya dalam konteks sejarah, beberapa dekade setelah Perang Dunia II, kebijakan luar negeri AS awalnya fokus pada Eeropa, lalu beralih pada Perang Dingin dengan Rusia, kemudian Timur Tengah Pasca 9/11, lalu Obama dan Hillary Clinton mengatakan sekarang fokus kita ke Asia, dan saya kira alasannya jelas.

Setengah dari populasi dunia berada di Asia. Wilayah ini juga negara dengan perkembangan tercepat di seluruh dunia. Selain itu menurut saya, ancaman terbesar terhadap perdamaian dunia ada di Asia.

Karena kawasan ini tidak memiliki koeksistensi damai. Eropa yang memiliki koeksistensi damai pun, bisa pecaH Perang Dunia hingga dua kali. Ada ketegangan yang intens di Asia. Sebut saja Korea utara, Taiwan, masalah Laut China Selatan dan masalah dalam negeri di India. Potensi kekerasan antara negara di Asia saya yakin lebih tinggi dari pada kawasan lain. Inilah yang menjadi kepentingan AS: menyumbang pada evolusi perdamaian di Asia.


Jika kita lihat fakta sejarah, kebijakan luar negri A.S selalu melibatkan militer, menyengsarakan suatu pihak dan membuat pihak lainnya pembantai.

Asia menjadi ancaman terbesar perdamaian dunia dan tidak punya koeksistensi damai? Yang menjadi ancaman terbesar adalah Amerika, China yang menjadi kekuatan terbesar di Asia pun hanya memiliki anggaran 1/5 dari A.S. Korea Utara terus-terusan meningkatkan kekuatan militer karena Korea Selatan yang didukung A.S. juga meningkatkan kekuatan militer. Keseimbangan kekuatan militer ini ironisnya justru yang menciptakan perdamaian. Karena KorUt punya nuklir, maka KorSel dan A.S tidak mau menyerang KorUt, beda halnya dengan Iraq dan Afganistan. Makanya, alasan ini juga menjadi dukungan yang kuat kalau memang Iran(pendapat saya sekarang Iran gak punya) sekarang mau mengembangkan senjata nuklir(biar gak diserang).

Potensi konflik memang ada, bukan hanya di Asia tapi di Eropa dan Amerika. Potensi konflik di Asia tidak lebih besar, tidak ada yang tahu seberapa besar konflik yang bisa muncul. Yang jelas dengan berbagai permasalahan di Asia, selama ini wilayah yang memiliki konflik perbatasan bisa melakukan negosiasi tanpa perang. Berbeda dengan konflik Narkoba di Amerika tengah, konflik di MENA, konflik di Caucasus, dll. Yang jelas ancaman terhadap perdamian di Asia menjadi lebih besar dengan masuknya A.S dalam penyelesaian masalah. Fakta sejarah membuktikan yang menghentikan perang dingin adalah Rusia, kemampuan A.S dalam menyelesaikan konflik di MENA adalah negatif, dan kampanye perang anti teroris telah memakan korban sipil yang jauh lebih banyak dan menciptakan teror baru(teror dari militer, terutama militer A.S, ke rakyat sipil).

Banyak yang mengatakan bahwa fokus AS di Asia adalah untuk menandingi pengaruh China. Apakah Anda melihat akan ada perang dingin antara AS dan China?
Tidak. Karena menurut saya kepentingan kedua negara saat ini adalah menghindari perlombaan senjata. Kita lihat sejarah, perlombaan senjata hanya merugikan secara sosial. Namun tidak bisa dipungkiri adanya sifat manusia yang kompetitif.

Selain itu, nasionalisme juga menyumbang kesengsaraan dan kerusakan selama ratusan tahun. Nasionalisme memang memiliki keuntungan, tapi sejujurnya, nasionalisme merusak masyarakat. Akan lebih baik bagi dunia jika sentimen nasionalisme dikurangi. Karena sentimen ini adalah salah satu
pemicu konflik kepentingan antar negara. Ujungnya, mereka akan saling serang.


Saya ingat beberapa bulan lalu India menolak kerjama militer untuk menghalau China. Sekarang A.S ingin membangun kekuatan militer dengan Australia untuk menghalau China. Baca AS-Australia-China1. Memang sifat kompetitif manusia tidak bisa dipungkiri, A.S sebagai negara yang menjuarai penggunaan senjata(paling banyak menembakkan peluru dan menjatuhkan bom) harus mempertahankan gelar.

Sangat setuju sekali dengan nasionalisme yang menyumbang kesengsaraan dan kerusakan selama ribuan tahun (paling parah memang ratusan tahun terakhir). Contohnya ketegangan Indonesia dengan Malaysia, padahal ancaman mereka adalah kekuatan militer besar yang akan masuk dari benua lain. Masalah perbatasan, sumber minyak dan sentimen budaya adalah sumber ketegangan kedua negara ini. Padahal kalau kedua negara mau membuang nasionalisme, mengekspoitasi kekayaan alam dan budaya bersama-sama, dan mengikis kesenjangan sosial di masing-masing negara, hasilnya akan lebih positif. Bangsa Melayu bukan hanya ada di Malaysia dan bangsa Jawa bukan cuma di Indonesia.

Yang jelas, ancama nasionalisme terbesar adalah Nasionalisme A.S. Saya kutip lagi kata-kata bapak Lex ini:

Tapi perlu diingat, militer AS akan tetap menjadi yang terkuat di seluruh dunia. Setelah pemotongan anggaran, kami akan tetap dapat mempertahankan kepentingan nasional di seluruh dunia. Apa yang kami lakukan adalah tidak lagi melakukan dua perang sekaligus. Apa gunanya berperang di dua tempat?

Kesimpulan umum:

1. Negara2 di Asia tumbuh karena politiknya relatif stabil (diobok2 A.S = perang berkepanjangan).
2. Menandingi pengaruh China? Secara militer anggaran a.s 5xlipat, gak pantas disebut saingan. Secara ekonomi, ya, proyek2 di asia tenggara yang sebelumnya digarap China beberapa udah diambil alih.
3. Setuju nasionalisme berbahaya, dan lebih banyak buruknya. Terutama nasionalisme A.S
4. Setuju jumlah penduduk yg besar jadi masalah. Tapi gak ada hubungannya sama GDP perkapita.
5. Setuju GDP tidak valid menggambarkan kondisi ekonomi.
6. Yg menjadi curse dalam resource adalah A.S dan negara2 konsumen energi terbesar.
7. Setuju Indonesia harus melindungi hutan, laut dan sumberdaya alam lainnya.

No comments:

Post a Comment